Saturday 30 January 2010

Friday 29 January 2010

:: Sikap kita

KONDUKTOR bas sekolah ini terpaksa memanjat bahagian luar bas untuk memastikan ia tidak bergesel dengan sebuah bas lain selepas laluannya terhalang oleh sebuah kereta yang diletakkan di pinggir jalan di Jalan Pasar Lundu, Kuching, 29 Januari. - Utusan/AMIR HAFIZ ABD. RAHMAN

Wednesday 27 January 2010

:: Serat berfaedah

Mengapa Serat Menyusutkan Bobot Badan?

Rajin menjadikan whole grain sebagai sarapan akan membuat metabolisme tubuh meningkat hingga 10%.
Jumat, 29/1/2010 | 12:17 WIB

KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia umum, serat adalah makanan yang harus dikonsumsi bila ingin menurunkan berat badan. Tetapi mengertikah Anda bagaimana sebenarnya serat bekerja meluruhkan lemak?

Serat pada saat dipadukan dengan karbohidrat kompleks, keduanya menjadi senjata yang paling ampuh dalam menjaga kadar insulin tetap rendah sesudah makan. Margaret McNurlan, PhD, profesor nutrisi dan pengobatan di State University of New York menjelaskan, jika kadar insulin dalam tubuh meningkat, otak akan memerintahkan tubuh mengubah makanan yang kita baru saja santap menjadi lemak.

Bila dilihat dari jenisnya, serat terdiri atas dua, yaitu serat larut dalam air dan tidak larut dalam air. Serat yang larut dalam air, akan mengikat lemak yang berasal dari makanan yang kemudian dibuang melalui kotoran. Sedangkan serat yang tidak larut dalam air, harus dikunyah lebih lama sehingga cukup waktu bagi otak untuk mengirimkan sinyal kenyang pada lambung. Ini artinya, kita akan terdorong untuk tidak makan berlebih karena rasa kenyang berhasil ditahan lebih lama.

Maka pada saat Anda tengah menjalani proses penurunan berat badan, bubur gandum adalah rekomendasi yang paling tepat. Bubur gandum, lamban dicerna oleh perut sehingga mengurangi sifat buruk dari insulin. Tidak hanya itu, McNurlan menyakinkan kita, jika rajin menjadikan whole grains sebagai sarapan maka metabolisme tubuh akan meningkat hingga 10%. “Sementara melewatkan sarapan, justru memperlambat metabolisme dan memancing tubuh menyimpan lemak dalam jumlah yang lebih banyak.”

(Lily Turangan/Siagian Priska/Prevention Indonesia)

Editor: din

:: Rojak banyak serat

Butuh Serat dan Vitamin? Rujak Aja!

Jumat, 29/1/2010 | 09:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hampir semua daerah di Indonesia mengenal rujak. Makanan tradisional yang sering dikaitkan dengan acara adat ini tergolong santapan sehat yang dianjurkan. Selain mengandung berbagai zat gizi dan nongizi yang baik bagi manusia, komponen buah dan sayur yang menjadi kandungan utama, diperlukan dalam gaya hidup kembali ke alam (back to nature).

Upaya pengolahan buah-buahan menjadi rujak merupakan salah satu budaya leluhur yang harus dipelihara dan dipertahankan eksistensinya. Karena terbuat dari berbagai buah, rujak Indonesia dapat juga disebut sebagai fruit salad.

Rujak merupakan salah satu alternatif untuk mengasup buah-buahan segar, yang hingga saat ini angka konsumsinya per kapita per tahun relatif rendah jika dibandingkan negara-negara lain. Rendahnya konsumsi buah di Indonesia sangat memprihatinkan, mengingat negara kita sangat kaya akan berbagai macam buah.

Buah-buahan memegang peran penting dalam menunjang kesehatan dan kebugaran tubuh. Sebab, dalam buah-buahan terkandung berbagai macam vitamin, mineral, serat pangan, dan komponen antioksidan.

Iklim yang sedemikian rupa telah menjadikan Indonesia sebagai surga bagi ketersediaan berbagai jenis buah tropis. Hal ini yang menyebabkan Indonesia dijuluki sebagai tropical fruit paradise.

Dengan dibukanya kran impor, saat ini khasanah buah-buahan di dalam negeri juga disemarakkan oleh buah-buahan subtropis. Beraneka ragam buah yang tersedia di pasar memberikan banyak pilihan bagi konsumen, disesuaikan dengan daya beli dan selera masing-masing.

Meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat telah mendorong konsumen untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan, sebagai suatu bagian dari pola makan yang berdasarkan pada prinsip back to nature, yaitu gaya hidup yang sedapat mungkin memanfaatkan bahan-bahan segar alami dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa keluarga bahkan telah memulai kampanye "tiada hari tanpa buah-buahan" atau menggunakan buah sebagai "pencuci mulut" setelah makan. Dengan cara ini, diharapkan target sumbangan energi dari sayuran dan buah sebesar 5 persen dari total konsumsi energi akan dapat tercapai.

Keunggulan Buah
Beberapa jenis buah mampu menurunkan kolesterol darah, kadar gula darah, mencegah penyebaran sel kanker. Buah juga sebagai antibiotik, menyembuhkan luka lambung, mengurangi serangan rematik, mencegah karies gigi, diare, menyembuhkan sakit kepala, dan lain-lain.

Buah-buahan mengandung karoten dan vitamin C, yang berperan penting sebagai antioksidan untuk mengatasi serangan radikal bebas yang dapat menyebabkan kanker. Buah-buahan juga mengandung serat pangan yang tinggi untuk mencegah sembelit, diabetes melitus, kanker kolon, tekanan darah tinggi, dan lain-lain.
Buah-buahan dapat dinikmati sebagai makanan dalam bentuk segar maupun hasil olahannya. Misalnya berupa buah dalam kaleng, sari buah, minuman ringan, konsentrat, jeli, campuran es buah, campuran asinan, manisan, dan rujak.

Sebagai bahan pangan, buah-buahan mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan bahan pangan lainnya, yaitu dalam hal:

1. Setiap buah mempunyai rasa yang segar dan khas, yaitu merupakan perpaduan dari berbagai macam rasa dengan komposisi yang tepat. Buah juga memiliki aroma dan warna spesifik, yang merupakan ciri menonjol bagi setiap jenis buah. Hal-hal tersebut menjadikan buah mempunyai daya tarik tersendiri, sehingga digunakan sebagai pemicu selera makan (appetizer) dan sebagai juice. Kombinasi berbagai macam buah dalam bentuk rujak memberikan warna-warni yang menarik, sehingga memberikan tingkat kepuasan yang maksimal, bukan saja lidah, tetapi juga kepada mata.

2. Buah-buahan mempunyai kadar air, vitamin, mineral, dan serat yang tinggi, tetapi rendah dalam hal energi, lemak, dan karbohidrat. Komposisi gizi tersebut menyebabkan buah sangat baik digunakan sebagai pilihan makanan sehat yang dapat dikonsumsi dalam jumlah banyak tanpa perlu khawatir mengalami kegemukan dan penyakit yang umumnya menyertai kegemukan.

3. Buah-buahan merupakan sumber zat gizi dan nongizi, yang keduanya berperan penting bagi kesehatan tubuh. Sebagai sumber zat gizi, buah-buahan berperan dalam mengatur pertumbuhan, pemeliharaan dan penggantian sel-sel pada tubuh manusia. Belakangan ini peran zat-zat nongizi pada buah-buahan menjadi semakin penting dalam pencegahan dan pengobatan berbagai macam penyakit.

Banyak Manfaat
Belimbing, durian, jambu, jeruk, mangga, melon, pepaya, rambutan, sawo, dan sirsak merupakan contoh buah-buahan yang mengandung vitamin C relatif tinggi dibandingkan denganbuah lainnya. Jambu biji merah, jeruk garut, mangga matang, pisang raja, dan nangka, merupakan sumber provitamin A (terutama betakarotenoid) yang sangat tinggi.

Di dalam tubuh, provitamin A akan diubah menjadi vitamin A, yang sangat berguna dalam proses penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme. Bersama-sama dengan vitamin C dan - E, vitamin A juga berperan sebagai: (1) antioksidan untuk memerangi radikal bebas, penyebab kerusakan sel dan proses penuaan, (2) menurunkan risiko terkena berbagai penyakit degeneratif (jantung, diabetes melitus, hipertensi, kanker, dan lain-lain), serta (3) menghaluskan kulit, (4) meningkatan sistem imunitas tubuh, (5) mendukungan proses pertumbuhan yang normal, serta (6) penting untuk sistem reproduksi, yaitu meningkatkan fertilitas.

Buah-buahan juga mengandung berbagai mineral, seperti zat besi, selenium, seng, mangan dan sulfur, yang dewasa ini diakui perannya sebagai zat yang penting bagi tercapainya kesehatan tubuh yang optimal. Di dalam tubuh, vitamin dan mineral merupakan bagian dari enzim (sebagai koenzim) yang sangat diperlukan dalam menjamin kelancaran proses metabolisme tubuh secara normal.

Termasuk ke dalam kategori zat nongizi adalah dietary fiber (serat pangan), enzim, pigmen, dan zat minor lainnya. Buah-buahan merupakan sumber dietary fiber yang baik. Kandungan dietary fiber pada buah-buahan berkisar antara 0,5-5 gram dalam 100 gram berat buah.

Kecukupan konsumsi serat pangan yang dianjurkan per orang per hari berkisar antara 20-30 gram, yang dapat dipenuhi dari sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, padi-padian, dan sumber-sumber lainnya. Buah-buahan segar mengandung enzim aktif yang dapat mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh. Dua jenis enzim utama yang terdapat pada buah-buahan segar adalah sintetase dan hidrolase.

Sintetase berperan dalam membangun struktur tubuh dengan mensintesis molekul-molekul yang lebih besar. Sebaliknya, hidrolase berperan dalam memecahkan molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil sehingga menjadi lebih mudah untuk dicerna tubuh. Adanya enzim papain pada pepaya dan enzim bromelin pada nanas, telah terbukti dapat membantu proses pencernaan dan penyembuhan borok-borok pada lambung (stomach ulcers).

Buah-buahan segar juga mengandung pigmen (zat pewarna alami), seperti karotenoid, flavonoid, dan klorofil. Karotenoid terdapat pada buah-buahan berwarna kuning oranye (belimbing, nanas, pepaya, mangga).

Betakarotenoid berpengaruh baik terhadap pencegahan kanker paru-paru dan tenggorokan akibat merokok. Flavonoid mempunyai peran sebagai antiperadangan, antialergi, antivirus, dan antikarsinogen. Sama seperti pada pigmen lainnya, klorofil (pemberi warna hijau pada buah-buahan) juga dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antikanker.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat-zat minor pada buah-buahan dapat menurunkan risiko kanker yang terjadi di berbagai bagian tubuh. Pada buah-buahan ditemukan adanya asam klorogenat dan asam kafeat, sebagai zat antikanker yang cukup penting.

Sebagai contoh, pada 100 gram apel dan juice apel segar ditemukan sekitar 100-130 mg zat antikanker tersebut. Mengingat sifatnya yang mudah rusak akibat proses pemanasan, zat aktif tersebut tidak dijumpai pada produk olahan apel. @

Prof. DR. Made Astawan

Editor: acandra

Monday 25 January 2010

:: Zamri atau Nizar sebagai MB Perak: 09.02.2010

Monday, January 25, 2010

Keputusan pertikaian jawatan MB Perak 9 Februari

PUTRAJAYA: Hampir setahun pertikaian isu Menteri Besar Perak tercetus, Mahkamah Persekutuan akan mengumumkan keputusannya pada 9 Februari ini sama ada Datuk Seri Dr Zambry Abdul Kadir kekal dalam jawatan itu atau Datuk Seri Mohammad Nizar Jamaluddin mendapat kembali jawatannya.

Keputusan itu amat ditunggu-tunggu kerana ia akan menentukan sama ada Barisan Nasional (BN) akan terus mentadbir negeri itu atau kembali kepada pemerintahan pakatan Pas, DAP dan PKR.

Panel lima hakim yang bersidang diketuai Presiden Mahkamah Rayuan Tan Sri Alauddin Mohd Sheriff.

Empat lagi terdiri Ketua Hakim Malaya Tan Sri Arifin Zakaria dan Hakim-hakim Mahkamah Persekutuan Datuk Zulkefli Ahmad Makinudin, Datuk Wira Ghazali Mohd Yusoff dan Datuk Abdull Hamid Embong.

Peguam Leong Cheok Keng, dari pasukan peguam bela Mohammad Nizar, berkata beliau menerima faks dari pejabat Pendaftar Mahkamah Persekutuan pada 11.20 pagi tadi memaklumkan kepada beliau mengenai tarikh tersebut.

Panel lima hakim yang bersidang telah menangguhkan keputusan kes itu pada 5 November lalu setelah selesai mendengar hujah.

Isu mengenai siapakah Menteri Besar Perak yang sah tercetus tahun lalu selepas dua Ahli Dewan Undangan Negeri (Adun) dari Parti Keadilan Rakyat dan daripada DAP, keluar parti masing-masing bagi menyatakan sokongan kepada BN, menyebabkan kerajaan pakatan itu tumbang.

BN dan PR masing-masing mempunyai 28 Adun tetapi BN mengambil alih pemerintahan negeri hasil sokongan tiga wakil rakyat itu.

Sultan Azlan Shah menitahkan Mohammad Nizar, 52, meletak jawatan sebagai Menteri Besar dan kemudian melantik Zambry sebagai Menteri Besar pada Februari tahun lalu selepas mengisytiharkan BN mempunyai majoriti dalam DUN.

Mohammad Nizar, Adun kawasan Pasir Panjang mengambil tindakan undang-undang pada 13 Februari tahun lalu, memohon mahkamah mengisytiharkan beliau masih Menteri Besar yang sah selain memohon injunksi melarang Zambry daripada menjalankan tugas sebagai Menteri Besar.

Pada 11 Mei tahun lalu, Mahkamah Tinggi mengisytiharkan Mohammad Nizar sebagai Menteri Besar Perak yang sah kerana mendapati Mohammad Nizar tidak pernah mengosongkan jawatan sebagai Menteri Besar kerana beliau tidak kehilangan kepercayaan majoriti anggota Dewan Undangan Negeri.

Bagaimanapun, keputusan mahkamah itu dibatalkan oleh Mahkamah Rayuan pada 22 Mei tahun lalu yang mengisytiharkan pelantikan Zambry adalah secara sah dan mengikut Perlembagaan. - Bernama


Kes MB 9 Feb: DS Nizar minta doakan kemakmuran Perak

nizar jamaluddin sworn in at parliament opposition mps disolve perak state adun headband incident 150609 IPOH, 25 Jan: Menteri Besar Pakatan Rakyat Perak, Datuk Seri Mohammad Nizar Jamaluddin menyeru semua pihak mendoakan kepada Allah agar mengembalikan keadilan dan kemakmuran untuk negeri ini.

Ini berikutan Mahkamah Persekutuan akan memutuskan pada 9 Februari depan kes pertikaian berhubung siapakah Menteri Besar Perak yang sah, kata Setiausaha Sekretariat Pakatan Rakyat negeri, Drs Khalil Idham Lim.

Menurut Khalil, Mohammad Nizar memaklumkan kepada pihaknya berhubung keputusan Mahkamah Persekutuan itu dalam satu kenyataan rasmi, sebentar tadi.

“Beliau (Nizar) juga memaklumkan telah menerima surat rasmi dari mahkamah berkenaan dan mahkamah akan bersidang pada jam 9.30 hari berkenaan,” ujarnya yang juga Adun Titi Serong kepada Harakahdaily.

Sehubungan itu, Nizar yang juga Ahli Parlimen Bukit Gantang memohon kepada seluruh pendokong dan penyokong Pakatan Rakyat supaya mendoakan kepada Allah SWT agar mengembalikan keadilan dan kemakmuran di negeri ini.


Monday 18 January 2010

:: Politik: golongan muda vs golongan tua ?

BN Perlu Sealiran Dengan Minda Masyarakat Masa Kini

KUALA LUMPUR, 18 Jan (Bernama) -- Parti-parti komponen Barisan Nasional (BN) perlu berfikiran sealiran dengan minda masyarakat Malaysia hari ini kerana senario politik kini telah banyak berubah, kata Tan Sri Muhyiddin Yassin.

Timbalan Perdana Menteri berkata masyarakat kini terutamanya generasi muda yang kebanyakannya berpendidikan tinggi mempunyai pemikiran yang berbeza dengan generasi terdahulu dalam soal politik.

"Sebab itu kita tidak boleh lagi statik. Kita tidak harus ikut cara lampau kerana cara lampau walaupun sudah berhasil, tetapi tidak lagi sesuai dan sebahagiannya mungkin tidak diterima oleh generasi baru," katanya ketika berucap pada majlis Makan Malam 1Malaysia anjuran Umno Titiwangsa di sini Ahad malam.

Muhyiddin berkata golongan muda ketika ini mempunyai jangkaan (expectation) yang tinggi terhadap kerajaan.

"Kita perlu mengambil kira tuntutan mereka. Sekarang tuntutan mereka jauh lebih tinggi. Tidak seperti masa lampau. Jadi kita berdepan dengan profil rakyat Malaysia yang berlainan," katanya.

Timbalan Perdana Menteri berkata kemenangan tipis BN pada pilihan raya umum yang lepas dan kejatuhan empat negeri di tangan pembangkang perlu ditebus semula pada pilihan raya umum akan datang.

Untuk itu, katanya, parti-parti komponen perlu bermula daripada sekarang untuk mendapatkan kembali sokongan rakyat terhadap BN dan bukan hanya bertindak ketika pilihan raya umum semakin hampir.

"2013 menjelang Mei jika saya tak silap adalah bulan terakhir penggal lima tahun.

"Biasanya Perdana Menteri tak tunggu sampai akhir. Jika mahu tunggu tahun itu baru nak mula, sori...dah terlambat," katanya.

-- BERNAMA

Friday 15 January 2010

:: Isu nama Allah: Sabah, Sarawak & Semenanjung berbeza ?

‘Allah’ allowed in East M’sia

by Phyllis Wong and Francis Chan

Nazri says govt recognises two states’ traditional usage of word

KUALA LUMPUR: The word ‘Allah’ is allowed to be used by Christians in Sarawak and Sabah because the government accepts that the natives in these two states have traditionally been using it in their prayers and religious services and the Muslims there are accustomed to this practice.

EXCLUSIVE INTERVIEW: Nazri (third left) poses with the special team of journalists from the See Hua Group of newspapers, (from left) thesundaypost senior editor Francis Chan; Phyllis Wong, general operations manager of The Borneo Post, thesundaypost and Utusan Borneo; news editor of Utusan Borneo Sabah Lichong Angkui;  deputy editor-in-chief of Oriental Daily Ding Lee Leong; and deputy news editor of Oriental Daily Lum Chih Feng.

EXCLUSIVE INTERVIEW: Nazri (third left) poses with the special team of journalists from the See Hua Group of newspapers, (from left) thesundaypost senior editor Francis Chan; Phyllis Wong, general operations manager of The Borneo Post, thesundaypost and Utusan Borneo; news editor of Utusan Borneo Sabah Lichong Angkui; deputy editor-in-chief of Oriental Daily Ding Lee Leong; and deputy news editor of Oriental Daily Lum Chih Feng.

This was stated by Datuk Seri Mohamed Nazri Abdul Aziz, the Minister in the Prime Minister’s Department, in an exclusive interview with the KTS stable of dailies The Borneo Post, Oriental Daily and Utusan Borneo at his office here yesterday.

“Christians in Sarawak and Sabah need not worry over this issue because it is a common tradition there. I have been to an Iban church service and I heard the word ‘Allah’ used there,” he said.

However, ‘Allah’ is not allowed to be used by churches in Semanunjung Malaysia and Christians from the two states have to respect this ruling when they are in Semenanjung, Nazri said.

Asked why there are two sets of rules on the usage of the word ‘Allah’ in the nation, he pointed out that this is not a unique practice as Malaysia also has two sets of laws on other matters, citing the Syariah Court and the Civil Court as an example.

He explained that the situation in Semenanjung Malaysia is different as ‘Allah’ is only introduced into Christian worships and publications a few years ago.

Nazri said: “Muslims here in Semenanjung cannot accept it as ‘Allah’ was never used in Christian preaching until recently and they questioned the motive behind the substitution of ‘Tuhan’ for ‘Allah’.

“It is clearly stated in our constitution that no other religions can be propagated to Malay Muslims and this article has been enacted in all the states in Malaysia where the Sultan is the Head of State … so this excludes Federal Territory, Penang, Malacca, Sarawak and Sabah.

“In these states, for the ban on the use of ‘Allah’ to be implemented the Home Affairs Minister can use the Printing Act to enforce it.”

Nazri added that Christians should recognise that using ‘Allah’ in their worships and publications is sensitive to Muslims and that this is not an issue that can be solved by going to court.

“The government has a duty to stop acts of disrespect and provocation that inflame religious and racial feelings in the nation even if there was no law that stated these acts were wrong.

“Take for example, there is no law in the country that states stepping on a severed cow head is wrong but when a group of Malays did that in their protests against the building of a Hindu temple we hauled them up and charged them because that act was disrespectful to the Hindus,” Nazri said.

He added that on the same score, if the usage of ‘Allah’ by Christians was (it certainly is, he said) sensitive to Muslims the government has to act even if courts deem it legal.

If that is the case, why does the government resort to going to the court to resolve the issue on the usage of ‘Allah’ by Christians?

To which, Nazri replied that it was Archbishop Murphy Pakiam who brought it to the court and the government had no choice but to defend in court and that once the process of law on the case has started it could not be stopped.

He said the government is continuing with the case in court by applying for a stay of execution which the other party has agreed to.

Judge Lau Mee Lan, in ruling against the ban on the usage of ‘Allah’ by Christians, had said that there was no evidence to show that the use of ‘Allah’ could incite violence.

To this, Nazri said such incidents had not happened when the hearing was on and the government could not produce such evidence.

But on the other hand, he said, the attacks on churches after the ruling proved the government right.

“Banning the use of ‘Allah’ by Christians was a pre-emptive move to stop outbreaks of religious violence in the nation,” he argued. Asked how the controversy could be solved, Nazri said there had to be a solution soon and in the meantime he appealed to the people to be calm and rational.

:: Al Jazeera: Malaysian churches attacked

News Asia-Pacific

Malaysian churches attacked

Protests were held against the overturning of the ban on using the 'Allah' word in Christian literature [AFP]

Four Christian churches in Malaysia have been attacked amid tensions over the use of the word "Allah" by non-Muslims in the country.

Attackers threw a molotov cocktail which failed to ignite at a church in the state of Selangor on Friday afternoon, media reports said.

The incident comes hours after a petrol bomb was thrown at a church in the capital, Kuala Lumpur, as well as attackers trying to set another two ablaze in a nearby suburb.

Police also recieved reports of cars displaying Christian symbols having their windscreens smashed in the suburb of Bangsar.

Hishammuddin Hussein, the home minister, appealed for calm and moved to assure religious groups in the country that "they are safe".

"I take the events that happened last night very seriously," he said.

"We want to assure the public that this was not a co-ordinated and well-planned action."

Ruling suspended

A Malaysian court had last week overturned a government ban on non-Muslims using the word "Allah" in their literature, allowing Roman Catholic newsletter, the Herald, to use the term to refer to God in the Malay language.

The judge has since suspended the implementation of the ruling, after the government appealed and the Roman Catholic church agreed to the suspension.

Police say they have stepped up security at churches following the two attacks [AFP]
Muslim groups held protests after prayers on Friday against the court overturning the "Allah" ban, despite a warning from Musa Hassan, the country's police chief, advising organisers to "let this be handled by the court" and that he "will take action against anyone who acts to jeopardise national security".

Muslims in Malaysia argue that the "Allah" is exclusive to Islam, and its use by Christians would confuse Muslims.

But Catholic church officials say that for Christian indigenous tribes in East Malaysia, who are the main readers of the Herald's Malay-language edition, "Allah" is the only word they have known for God for decades.

Al Jazeera's Harry Fawcett, reporting outside a mosque in the suburb of Kampung Baru, said that protests were held within the mosque compound.

"There was a lively crowd, but not a huge one. Some of the protest organisers filed complaints to local officials over the use of the word Allah in Christian literature," he said.

Government powerless

Najib Abdul Razak, Malaysia's prime minister, earlier said his government was powerless to stop the planned protests as long as protesters did not leave their mosques.

Marina Mahathir, a board member of the Sisters in Islam organisation and the daughter of the former prime minister Mahathir Mohamad, told Al Jazeera that many Malaysians are "deeply disappointed as to how this issue has been manipulated".

"This issue goes beyond words and debate. I think many do not understand aspects of this religion, which is why there has been a lot of misinformation going around," she said.

A court ruling last week that the Herald may use the word 'Allah' has been suspended [EPA]
Fire in Friday's first incident gutted the administrative office on the first floor of the three-storey Metro Tabernacle church, shortly after midnight.

Mohamad Sabtu Osman, the Kuala Lumpur police chief, said a witness saw four people on two motorcycles breaking the glass front of the church and throwing an incendiary object inside before fleeing.

Molotov cocktails were believed to be thrown into the compounds of two other churches in Petaling Jaya, just outside Kuala Lumpur, before dawn on Friday.

The attacks on the Assumption church and the Life Chapel caused minor damage, officials said.

Osman said there were no fatalities in the attacks and police were investigating, but added that it was premature to link the attacks on the churches to protests by Muslim groups over last week's court ruling.

Heightened security

Lawrence Andrew, editor of the Herald, said many churches had employed extra security guards amid protest threats as a precaution for fear that matters "may just blow up".

And police say they have stepped up security at churches nationwide following the attacks.

Musa, the police chief, said he had "instructed all patrol cars to patrol all church areas - we are monitoring all churches".

FROM THE BLOGS
Religious tensions rise in 'One Malaysia'
By Teymoor Nabili
Najib, the prime minister, condemned the attacks "because they will destroy our country's harmony".

"The government will take whatever steps it can to prevent such acts," he said.

Salahuddin Ayub, a leader from the Islamic opposition party PAS, also condemned the attack, saying Islam does not allow followers to destroy houses of worship belonging to non-Muslims.

"Even during war, those who seek sanctuary in houses of worship cannot be killed or the buildings itself destroyed," he was quoted as saying by the Malaysian Insider website.

Azmi Sharom, a columnist and law professor at Universiti Malaya, told Al Jazeera that "the unrest is not surprising because of the fact that the government has been pandering to these kinds of people for a long time".

He said the government allowed some groups to protest when others were banned because the main ruling Umno party - which depends on the Malay/Muslim demographic to remain in power - was "unwilling to do anything which would seem to go against what they think is the Malay/Muslim desire".

"This is a noisy demographic and it is potentially dangerous for Umno to alienate them, so this will be a real test for Najib's administration," he said.

Source: Al Jazeera and agencies

Saturday 9 January 2010

:: Isu nama Allah vs gereja vs RM setengah juta

Saturday, 9 January 2010

Setengah Juta RM Untuk Membakar

Solat Jumaat pertama aku di UK ialah di sebuah chapel kecil Hospital Carmerthen. Sudah dua kali aku berbuka puasa di gereja St. Mary. Sebelum aku pergi demonstasi Palestin di London tahun lalu, aku dan keluarga pergi ke forum tentang Palestin di Unitarian Church, Swansea. Jika berkesempatan, kami mungkin akan solat terawih tahun ini di St. Helen Church yang telah dibeli untuk dijadikan sebuah masjid.

Minggu hadapan, kawan aku Adli akan berbincang dengan ketua paderi Univesiti of Wales untuk menyusun program dialog dengan mereka. Ia tiada kena mengena isu di Malaysia. Masjid Universiti aku pun sebenarnya adalah asalnya sebuah bangunan Chapel. Mungkin mereka begitu liberal atau aku sendiri semakin liberal.

Dalam peperangan sekalipun, gereja adalah tempat yang dilarang untuk dimusnahkan. Ini sudah termaktub dalam adab berperang dan diistiharkan dalam Konvesyen Geneva tentang perang.

Walau bagaimanapun memberikan sumbangan setengah juta RM kepada gereja yang dibakar boleh menyemarakkan api yang masih belum padam. Persembahan berita tentang isu ini hanya akan meneruskan agenda yang masih belum tamat. Ada banyak perkara lain yang perlu diutamakan selain daripada penyelesaian dengan duit.

:: Hanifpa: Where is Allah...

Thursday, January 07, 2010

WHERE IS ALLAH IN UMNO'S ADMINISTRATION

BY : MOHAMED HANIPA MAIDIN

JAN 7 — The issue of Allah’s name in the Herald has been manipulated by Umno leaders to the hilt .

The way Umno reacted to the issue seems to suggest that Allah is held dearly by Umno leaders. But is Allah really loved by Umno as He is supposed to be loved?

Umno is a great manifestation of those whose actions do not match their verbal expression of loving Allah.

How to express our love to Allah, the Most Exalted? How to gain His love in order to turn it into a mutual one; to ensure that we love Him and He loves us?

Allah says in the Quran: "If you love Allah, then follow me (i.e the Prophet ), Allah will love you and forgive you your faults, and Allah is Forgiving, Merciful." (3:31)

This verse indicates that the pious person should express his love to Allah by believing in His Prophet and following the Message, and through obeying the Prophet, abiding by his orders, leaving what he prohibits and obeying all what Allah has revealed to him, because that is the vivid expression of the practical love that fills his whole entity.

Let us imagine if loving Allah becomes the tagline of Umno. Just pause a second to ponder if the Muslim politicians in Umno embrace this policy in their political struggle. Do you think they would ever indulge in gambling activities in whatever forms if they sincerely claim to love Allah?

If Allah is present in Umno’s administration of the state, we have the right to ask which Quranic verse justifies the issuance of gambling licences. When Allah says gambling is an abomination of Satan’s handwork so eschew such (abomination ) that you may prosper (5: 90 ), we want to know do they truly believe and in turn translate it into practice such a vivid command of God? If Allah attributes prosperity by eschewing gambling, we desperately want to know from you —the so-called lovers of Allah — why do you fail to get rid of the gambling business in order to gain the true meaning of prosperity?

Do our present Muslim leaders need to resort to electoral fraud and money politics to secure victory in any election if they really follow the steps of God? Don’t they think that having a free, fair and clean election is also part of God’s teachings?

Allah says in the Quran: “O you who believe, be upright before God, in [fulfilling] what is His due, witnesses in equity, in justice. Let not hatred of a people, namely, the disbelievers, cause you not to be just, and to harm them on account of their enmity; be just, towards both friend and foe, that justice is nearer to God-fearing. And fear God; surely God is aware of what you do, and will requite you for it.” (5: 8 )

This verse commands the true believers to establish justice even to their enemy. Yet what we have in Bolehland is that injustice is happily propagated and administered without feeling any iota of anxiety to Allah’s wrath.

Allah says if you accuse any person of committing adultery or sodomy you must make available four witnesses, failing which you are liable to be punished under the law of Qazaf (false accusation). Do God’s words trigger Umno’s nerves? If they do, do they still want to carry out their evil plot to assassinate Datuk Seri Anwar Ibrahim’s credibility via unsubstantiated sodomy allegations?

Do Umno leaders, who justify the use of the ISA — a law which allows detention without trial — against their own people, realise that those who love Allah would never ever condone let alone implement this unjust and inhumane law?

Allah’s teachings never tolerate any form of corruption. Allah’s prophet was reported to have said: “The Giver and the Taker (of corruption) are both located in Hell.” Yet in Bagan Pinang a corrupt leader was nominated by a corrupt party to represent (read to corrupt) the people.

Allah says in the Quran: “O Mankind! We have indeed created you from a male and a female, [from] Adam and Eve, and made you nations and tribes that you may come to know one another. Truly the noblest of you in the sight of God is the most God-fearing among you (49: 13).

This verse categorically rejects any form of racial sovereignty. As far as Islam is concerned racial supremacy is a myth. Thus any form of racism cannot be condoned or tolerated.

It is said that this verse was revealed about Bilal (one of companions of the Prophet Muhammad (peace be upon him). Bilal was a Negro. When Bilal gave the call to prayer in Mecca after its conquest, a group of men from Quraysh, among whom were Sahl Ibn 'Amr, al-Harth Ibn Hisham and Abu Sufyan Ibn Harb, said: “Did Allah and His Messenger not find anyone to call to prayer except this raven.”

“In response, Allah said: (Lo! We have created you male and female) from Adam and Eve, (and have made you nations and tribes that ye may know one another. Lo! the noblest of you) in the Hereafter, (in the sight of Allah) on the Day of Judgement, (is the best in conduct) in the life of the world; which in this case is Bilal.”

Allah says in the Quran: “O ye who believe! fulfil (all) obligations” (5: 1).

Let us put this to Umno leaders: To whom is this verse directed? Yes, to the believers. And what is the command? Yes, to honour the pledge. Now, is a royalty agreement not part of an obligation which needs to be honoured?

Who is the culprit cajoling Petronas not to fulfil its obligations for the payment of oil royalty to the Kelantan government. Despite the existence of a valid and binding royalty agreement signed by both Petronas and the Kelantan government mandating the former to pay cash payments to the latter, this culprit, without any sense of guilt, happily said the Kelantan has no right to a royalty.

If Umno really loves Allah it must go steps further than merely show its incoherent stand on the publication of Allah’s name in the Herald.

Umno must proclaim its stand loud and clear on many unethical activities or agenda endorsed by the present government. Does Umno love Allah when it lets corrupt leaders hold public office? Does Umno really love Allah when it maintains draconian laws in order to silence dissenters and instil a culture of fears in the people’s minds”

Does Umno really love Allah when it allows all form of hedonistic entertainment to be swallowed by our youths in the name of modernity?

Until and unless Umno can provide convincing answers to the aforementioned queries, we are convinced that its outcry in the Herald fiasco is merely another form of hypocrisy of the first order. And believe me Umno is damned good at this!

:: Isu nama Allah ?

Nama Allah: Lebih baik Jamil Khir dan KDN perjuang akidah

>> Sabtu, Januari 02, 2010

Dalam soal nama Allah yang mahu diguna oleh penerbitan Kristian di negara ini sehingga isu tersebut dimahkamahkan, saya lebih suka dan bersetuju dengan pendapat bekas Mufti Perlis, Dr Mohd Asri Zainul Abidin atau Dr Maza.

Allah SWT sendiri tidak menghalang penggunaan nama itu disebut oleh agama lain tetapi kenapa kita pula sampai keras kepala sehingga berdemontrasi dan membuat kenyataan mengelirukan dan timbul pula eksklusif dalam agama.

Umno jangan rosakkan pemikiran orang Islam. Jangan punahkan Islam dengan pemikiran sempit kamu tentang Islam. Islam itu tidak ada hak eksklusif, ia hak semua manusia. Jangan pula kamu mahu elitkan Islam.

Cuma mungkin ada beberapa kebimbangan akibat daripada persoalan kerana perkataan Allah itu digunakan dalam penerbitan bahasa Melayu sahaja tetapi tidak dalam bahasa Inggeris. Jadi apa maksud dia?

Saya bertambah setuju dengan Dr Maza lebih baik orang Islam pertahan akidah daripada pertahan nama Allah.

Menteri di Jabatan Perdana Menteri, Datuk Jamil Khir Baharom dan Kementerian Dalam Negeri (KDN) lebih baik mendidik, memperjuangkan dan mempertahankan akidah umat Islam.

Perbetulkan akidah umat Islam yang terpesong akibat pemerintah sendiri tidak mahu kembali kepada kefahaman dan amalan Islam yang syumul dalam negara ini.

Berikut tulisan Dr Maza semasa isu guna nama Allah dibawa ke mahkamah lagi:

Beza Antara Merebut Nama Allah Dan Mempertahankan

Banyak pihak mendesak saya memberikan pandangan tentang penggunaan nama Allah oleh agama lain khususnya agama Kristian di Malaysia ini. Pada awalnya, saya selalu mengelak, cuma memberikan pandangan ringkas dengan berkata: “Isu ini bukan isu nas Islam, ianya lebih bersifat pentadbiran atau tempatan.

Peraturan ini mungkin atas alasan-alasan setempat seperti kenapa sekarang baru ditimbulkan isu ini? Kenapa hanya Bible dalam bahasa melayu sahaja yang hendak menggunakan panggilan Allah, tidak pula edisi inggerisnya?

Adakah di sana ada agenda tersembunyi? Maka wujudnya tanda soal dan beberapa prasangka yang mungkin ada asasnya. Maka lahirlah kebimbangan terhadap kesan yang bakal timbul dari isu itu nanti.

Namun, akhir-akhir ini saya terus didesak. Saya kata: jika anda hendak tahu pendirian Islam bukanlah dengan falsafah-falsafah tentang akar bahasa itu dan ini yang diutamakan. Rujuk terdahulu apa kata al-Quran dan al-Sunnah. Lepas itu kita bincang hukum berkenaan bertitik tolak dari kedua sumber tersebut.

Kadang-kala kesilapan kita dalam mempertahankan perkara yang tidak begitu penting, boleh melupakan kita kepada isu yang lebih penting. Isu yang terpenting bagi saya adalah kefahaman mengenai keadilan dan kerahmatan Islam yang mesti sampai kepada setiap rakyat negara ini, muslim atau bukan muslim. Supaya gambaran negatif yang salah terhadap Islam dapat dikikis dari minda mereka yang keliru.

Di samping itu, hendaklah kita jelas bahawa yang membezakan akidah Islam dan selainnya bukanlah pada sebutan, atau rebutan nama Allah, sebaliknya pada ketulusan tauhid dan penafian segala unsur syirik. Di samping, kita mesti bertanya diri kita: mengapakah kita sentiasa merasakan kita akan menjadi pihak yang tewas jika orang lain memanggil tuhan Allah? Mengapakah kita tidak merasakan itu akan lebih memudahkan kita menyampaikan kepada mereka tentang akidah Islam?. Maka, apakah isu ini bertitik tolak dari nas-nas Islam, atau kebimbangan disebabkan kelemahan diri umat Islam itu sendiri?

Jika kita membaca Al-Quran, kita dapati ia menceritakan golongan musyrikin yang menentang Nabi Muhammad s.a.w juga menyebut nama Allah dan al-Quran tidak membantah mereka, bahkan itu dijadikan landasan untuk memasukkan akidah Islam yang sebenar.

Firman Allah: (maksudnya) “Dan Demi sesungguhnya! jika engkau (Wahai Muhammad) bertanya kepada mereka: “Siapakah yang menciptakan mereka?” sudah tentu mereka akan menjawab: “Allah!”. (jika demikian) maka bagaimana mereka rela dipesongkan? Dan (Dia lah Tuhan Yang mengetahui rayuan Nabi Muhammad) yang berkata: Wahai Tuhanku! Sesungguhnya mereka ini adalah satu kaum yang tidak mahu beriman!” (Surah al-Zukhruf ayat 87-88).

Firman Allah dalam ayat yang lain: (maksudnya) “Dan sesungguhnya jika engkau (Wahai Muhammad) bertanya kepada mereka (yang musyrik) itu: “siapakah yang menurunkan hujan dari langit, lalu dia hidupkan dengannya tumbuh-tumbuhan di bumi sesudah matinya?” sudah tentu mereka akan menjawab: “Allah”. Ucapkanlah (Wahai Muhammad): “Alhamdulillah” (sebagai bersyukur disebabkan pengakuan mereka yang demikian), bahkan kebanyakan mereka tidak menggunakan akal (untuk memahami tauhid) (Surah al-Ankabut ayat 63).

Ayat-ayat ini, bahkan ada beberapa yang lain lagi menunjukkan al-Quran tidak membantahkan golongan bukan muslim menyebut Allah sebagai Pencipta Yang Maha Agung. Bahkan Nabi Muhammad s.a.w disuruh untuk mengucapkan kesyukuran kerana mereka mengakui Allah. Apa yang dibantah dalam ayat-ayat ini bukanlah sebutan nama Allah yang mereka lafazkan, sebaliknya ketidak tulusan tauhid yang menyebabkan akidah terhadap Allah itu dipesongkan atau bercampur syirik.

Justeru, soal bukan muslim mengakui Allah tidak dibantah oleh Islam, bahkan kita disuruh bersyukur kerana pengakuan itu. Cuma yang dibantah ialah kesyirikan mereka. Umpamanya, jika kita mendengar bukan muslim menyebut “Allah yang menurunkan hujan, atau menumbuhkan tumbuhan”, maka kita tentu gembira kerana dia mengakui kebesaran Allah.

Apakah patut kita kata kepadanya: awak jangan kata Allah yang menurunkan hujan, atau mencipta itu dan ini, awak tidak boleh kata demikian kerana awak bukan muslim, sebaliknya awak kena kata tokong awak yang menurun hujan”. Apakah ini tindakan yang betul? Tidakkah itu menjauhkan dia dari daerah ketuhanan yang sebenar? Kita sepatutnya berusaha mendekatkan dia kepada ajaran yang benar. Namun, jika dia berkata: “Tokong ini adalah Allah”. Saya kata: “Awak dusta, itu tidak benar! Maha suci Allah dari dakwaan awak”.

Maka, ketika Allah menceritakan peranan peperangan dalam mempertahankan keamanan dan kesejahteraan manusia, Allah menyebut: (maksudnya) “..dan kalaulah Allah tidak mendorong setengah manusia menentang (pencerobohan) setengah yang lain, nescaya runtuhlah tempat-tempat pertapaan serta gereja-gereja (kaum Nasrani), dan tempat-tempat sembahyang (kaum Yahudi), dan juga masjid-masjid (orang Islam) yang sentiasa disebut nama Allah banyak-banyak dalam semua tempat itu dan sesungguhnya Allah akan menolong sesiapa yang menolong ugamanya (ugama Islam); Sesungguhnya Allah Maha Kuat, lagi Maha Perkasa. (Surah al-Hajj ayat 40).

Ayat ini mengakui tempat-tempat ibadah itu disebut nama Allah. Adapun berhubung dengan orang Kristian, Allah menyebut: (maksudnya) “Sesungguhnya telah kafirlah mereka yang berkata: “Bahawasanya Allah ialah salah satu dari yang tiga (triniti)”. padahal tiada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Tuhan Yang Maha Esa..(Surah al-Maidah ayat 73).
Ayat ini tidak membantah mereka menyebut Allah, tetapi yang dibantah adalah dakwaan bahawa Allah adalah satu dari yang tiga.

Justeru itu kita lihat, orang-orang Kristian Arab memang memakai perkataan Allah dalam Bible mereka, juga buku-buku doa mereka. Tiada siapa pun di kalangan para ulama kaum muslimin sejak dahulu yang membantahnya. Jika ada bantahan di Malaysia, saya fikir ini mungkin atas alasan-alasan setempat yang saya sebutkan pada awal tadi. Cuma yang diharapkan, janganlah bantahan itu akhirnya memandulkan dakwah Islam dan menjadikan orang salah faham terhadap agama suci ini.

Saya selalu bertanya sehingga bilakah kita di Malaysia ini akan begitu defensive, tidak memiliki anti-bodi dan tidak mahu berusaha menguatkannya dalam diri? Akhirnya, kita terus bimbang dan takut kepada setiap yang melintas. Padahal itu bukan sifat Islam. Islam agama yang ke hadapan, misi dan intinya sentiasa disebarkan.

Sehingga Allah menyebut: (maksudnya):“Dan jika seseorang dari kalangan musyrikin meminta perlindungan kepadamu, maka berilah perlindungan kepadanya sehingga dia sempat mendengar keterangan-keterangan Allah (tentang hakikat Islam itu), kemudian hantarlah dia ke tempat yang selamat. Demikian itu (perintah tersebut) ialah kerana mereka itu kaum yang tidak mengetahui (hakikat Islam). (Surah al-Taubah ayat 6).

Ada orang tertentu yang berkata kepada saya: nanti orang Islam keliru kerana sebutan nama Allah itu sama antara mereka dan Islam. Lalu rosak akidah orang Islam kita nanti. Saya berkata kepadanya: “Jikalaulah sebutan nama tuhan itulah yang menentukan akidah Islam, tentulah golongan musyrikin Mekah tidak memerlukan akidah yang dibawa oleh Nabi s.a.w. Mereka telah sekian lama memanggil tuhan dengan panggilan Allah.

Lihatlah bapa Nabi kita Muhammad bernama ‘Abdullah yang bermaksud hamba Allah. Tentu sekali bapa baginda lahir pada zaman jahiliah sebelum kemunculan baginda sebagai rasul. Nama itu dipilih oleh datuk Abdul Muttalib yang menjadi pemimpin Quraish pada zaman dahulu. Quraish pada zaman jahiliah juga bertawaf dengan menyebut: LabbaikalLahhumma yang bermaksud: Menyahut seruanMu ya Allah!

Al-Imam Muslim dalam sahihnya meriwayatkan hadis mengenai perjanjian Hudaibiah antara Nabi s.a.w dengan Quraish Mekah, seperti berikut: “Sesungguhnya Quraish membuat perjanjian damai dengan Nabi s.a.w. Antara wakil Quraish ialah Suhail bin ‘Amr. Sabda Nabi s.a.w : barangkali aku boleh tulis Bismillahirrahmanirrahim. Kata Suhail: Adapun Bismillah (dengan nama Allah), maka kami tidak tahu apa itu Bismillahirrahmanirrahim. Maka tulislah apa yang kami tahu iaitu BismikalLahumma (dengan namaMu Ya Allah!)”.
Dalam riwayat al-Bukhari, Nabi s.a.w menerima bantahan tersebut. Ternyata mereka menggunakan nama Allah.

Maka yang membezakan akidah Islam dan selainnya adalah tauhid yang tulus yang menentang segala unsur syirik. Ketidak jelasan dalam persoalan inilah yang menggugat akidah jenerasi kita. Mereka yang berakidah dengan akidah Islam sangat sensitif kepada sebarang unsur syirk agar tidak menyentuh akidahnya. Bukan semua yang mengakui Allah akan dianggap beriman dengan iman yang sah selagi dia tidak membersihkan diri dari segala unsur syirik.

Lihat, betapa ramai yang memakai serban dan jubah, berzikir sakan tetapi dalam masa yang sama menyembah kubur-kubur tok wali tertentu dengan cara menyeru dan merintih pemohonan darinya. Ini yang dilakukan oleh sesetengah tarekat yang sesat. Apa beza mereka ini dengan yang memanggil nama-nama berhala yang asalnya dari nama orang-orang saleh juga, yang mati pada zaman dahulu.

Firman Allah: (maksudnya) Ingatlah! Untuk Allah agama yang suci bersih (dari segala rupa syirik). dan orang-orang musyrik yang mengambil selain dari Allah untuk menjadi pelindung (sambil berkata): “Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah sehampir-hampirnya. Sesungguhnya Allah akan menghukum antara mereka tentang apa yang mereka berselisihan padanya. Sesungguhnya Allah tidak memberi hidayah petunjuk kepada orang-orang yang tetap berdusta (mengatakan Yang bukan-bukan), lagi sentiasa kufur (dengan melakukan syirik). (Surah al-Zumar ayat 3).

Di Malaysia kita pun ada yang memakai gelaran agama menentang pengajaran tauhid rububiyyah, uluhiyyah, asma dan sifat. Mereka ini menyimpan agenda musuh-musuh dakwah. Padahal pengajaran tauhid yang sedemikianlah yang mampu menjadikan muslim memahami dengan mudah hakikat tauhid. Mampu membezakan antara; sekadar mempercayai kewujudan Allah dengan mentauhidkan Allah dalam zatNya, ibadah kepadaNya dan sifat-sifatNya.

Persoalan tauhid anti syirik ini begitu mudah dan ringkas untuk memahaminya. Nabi s.a.w telah menyebarkannya dengan begitu pantas dan mudah. Seorang badawi buta huruf yang datang berjumpa baginda mampu memahami hanya dalam beberapa sessi ringkas. Bahkan mampu pulang dan mengislamkan seluruh kaumnya dengan akidah yang teguh. Namun, di kalangan kita, pengajaran akidah yang dinamakan ilmu kalam begitu berfalsafah dan menyusahkan.

Bukan sahaja badwi, orang universiti pun susah nak faham. Sehingga seseorang bukan bertambah iman, tetapi bertambah serabut. Bertahun-tahun masih dalam kesamaran. Diajar Allah ada, lawannya tiada, dengar lawannya pekak, lihat lawannya buta..lalu ditokok tambah dengan falsafah-falsafah dan konsep-konsep yang menyusahkan. Padahal penganut agama lain juga menyatakan tuhan itu ada, melihat, tidak buta, mendengar, tidak pekak dan seterusnya. Apa bezanya jika sekadar memahami perkara tersebut cuma?

Maka anak-anak orang Islam kita gagal memahami hakikat tauhid anti-syirik yang sebenar. Padahal ianya begitu mudah semudah memahami kalimah-kalimah akidah dalam surah al-Ikhlas yang ringkas. Kata Dr Yusuf al-Qaradawi: “Tambahan pula, perbahasan ilmu kalam, sekalipun mendalam dan kepenatan akal untuk memahami dan menguasainya, ia bukannya akidah…Lebih daripada itu perbahasan ilmu kalam telah terpengaruh dengan pemikiran Yunan dan cara Yunan dalam menyelesaikan masalah akidah. Justeru itu imam-imam salaf mengutuk ilmu kalam dan ahlinya serta berkeras terhadap mereka” (Al-Qaradawi, Thaqafah al-Da’iyah, m.s. 92 Beirut: Muassasah al-Risalat). Dahulu kelemahan ini mungkin tidak dirasa, tetapi apabila kita hidup dalam dunia persaingan, kita mula menderitai kesannya.

Jika akidah jenerasi kita jelas, apakah mereka boleh keliru antara ajaran Islam dan Kristian? Adakah mereka tidak tahu beza antara ajaran yang menyebut tuhan bapa, tuhan anak dan ruhul qudus dengan akidah Islam yang anti-syirik, hanya disebabkan adanya sebutan Allah? Begitu jauh sekali perbezaan itu! Bagaimana mungkin sehingga mereka tidak dapat membezakan antara malam dan siang? Apakah juga nanti kita tidak membenarkan pihak lain menyebut nama nabi Ibrahim, Ishak, Ya’kub, Daud dan lain-lain kerana budak-budak kita akan keliru lagi. Akidah apakah yang mereka belajar selama ini di KAFA, JQAF dan berbagai lagi sehingga begitu corot. Kalau begitu, sama ada sukatan itu lemah, atau tenaga pengajarnya perlu dibetulkan.

Maka sebenarnya, isu ini adalah isu kelemahan kita umat Islam dalam memahami akidah yang sebenar. Jenerasi kita tidak mempunyai benteng akidah yang kukuh. Lalu kita semua bimbang mereka keliru dengan akidah orang lain. Untuk mengatasi masalah ini, kita cuba mengambil pendekatan undang-undang. Agar dengan halangan undang-undang, kelemahan akidah generasi kita dapat dipertahankan.

Persoalan yang patut kita fikirkan, sehingga bilakah kita akan mampu terus hidup hanya berbekalkan oksigen dari saluran undang-undang sehingga kita yang majoriti, dengan segala peruntukan yang ada; TV, radio, berbagai-bagai institusi dan agensi yang dilindungi, masih takut kepada gerakan minoriti? Di manakah kehebatan Islam yang selalu kita sebut dan ceritakan sejarah kegemilangannya? Atau sebenarnya, kita tidak memiliki Islam seperti hari ia diturunkan? Maka kempen Islam kita selalu tidak berkesan.

Bagi saya, bukan soal nama Allah itu yang terlalu perlu untuk direbut atau dijadikan agenda besar. Tetapi, gerakan membina semula akidah yang sejahtera dan memahamkan generasi kita wajah Islam yang sebenar agar mampu bersaing dan menghadapi cabaran zaman.

Summary only...

, 0 comments

Friday 8 January 2010

:: Komen Che Det

THE ROYAL COMMISSION

| | Comments (0) | TrackBacks (0)

Bookmark and Share


1. The Government has announced that it will not set up a Royal Commission to investigate my losing 100 billion Ringgit of Government money and what happened to the RM270 billion received by the previous Government from Petronas.

2. Now I cannot clear my name nor can Abdullah clear his name. Barry Wain must be very happy. He can go on libelling everyone he likes and nothing will happen to him.

3. Yet when I repeated to the Press the judgement made by the court on Anwar's case I got sued by Anwar for 100 million Ringgit. It is now more than three years and the case is still not settled.

4. Up till now the Government has not released Barry Wain's book. I have read a proof copy and I think it is good for the public to read it. In fact it should be translated into Malay. It would be good to know what he thinks of Malaysia, the Malays, UMNO and of course the great dictator i.e. me.

5. There is no country more rotten, no race more racist, no party more corrupt than Malaysia, the Malays and UMNO. And of course there is no PM more abusive of his authority than the PM of Malaysia of 22 years. Really Malaysia should revert to being a British colony again.

:: Perkampungan Parti Komunis Malaya (PKM) ?

Menjejaki perkampungan Parti Komunis Malaya (PKM) Khao Nam Khang, Nathawi, Thailand

2010 Januari 8
by syahrilkadir


tugu yang dibuat bagi mengenangkan anggota komunis yang terbunuh

semalam aku dan Syarul ke sebuah penempatan dan kubu kuat Parti Komunis Malaya (PKM) yang terletak di sebuah perkampungan terpencil dalam Taman Negara Khao Nam Khang, Nathawi

Khao Nam Khang atau dalam bahasa Melayunya bermakna Muhibah terletak di selatan Thailand. Lokasinya ialah dua jam perjalanan dari bandar Hatyai

perjalanan kami ke tempat persembunyian bekas pengganas komunis itu menyusuri kampung-kampung tradisional, ladang getah sebelum memasuki kawasan hutan yang membawa kita ke kaki pergunungan

era 70-an dan 80-an dulu kalau korang datang ke sini alamatnya balik dengan kain kafan jelah, ini kerana banyak jerangkap samar dipasang di kawasan tersebut bagi melengahkan pergerakan pasukan keselamatan yang memburu mereka

tetapi sejak PKM meletakkan senjata pada tahun 1989, perkampungan ini mula dibuka dan dijadikan tempat tarikan pelancong

patung komunis di pintu masuk (aku macam nak tumbuk2 je!)

yang menariknya, di sini korang berpeluang untuk berbual dengan bekas-bekas anggota komunis yang kebanyakannya berasal dari Malaysia…namun sejak menyerah diri, mereka lebih senang untuk tinggal terus di perkampungan tersebut

mereka enggan pulang kerana takut disumbat dalam penjara, lagipun kerajaan Thailand dah bagi tanah untuk diaorang usahakan penanaman getah di sini, so saper taknak kan?

semua dalam tu gambar di atas adalah bekas komunis yang berasal dari Malaysia. Yang kiri sekali tu je bukan, dia bekas kadet polis je hahahaha

secara tak langsung juga diaorang jadi pemandu pelancong kat sini

di perkampungan ini juga korang boleh lihat bagaimana ‘kreatifnya’ pengganas-pengganas komunis ini menebuk sebuah gunung dengan tulang empat kerat mereka untuk dijadikan terowong-terowong rahsia yang menyimpan lebih seribu satu macam kegiatan dalam PKM

kami diberitahu, terowong Khao Nam Khang dibina pada 1971 dan siap dua tahun kemudian. Ia merupakan terowong tiga tingkat menempatkan 100 bilik, bilik mesyuarat, hospital dan kilang senjata, bilik menembak, dapur, bilik komunikasi dan dewan latihan

kalau korang perhatikan, persekitaran di luar terowong tidak ubah seperti hutan di Malaysia

keadaannya sejuk dan nyaman, pendek kata ia seolah-olah seperti hutan dara yang tidak pernah diterokai

panjang terowong berkenaan dianggarkan satu kilometer dan boleh menempatkan sebanyak 200 orang bekas pengganas komunis dalam satu masa, malah ia dipercayai terowong yang paling panjang di Thailand

kerja-kerja menggali terowong yang dikatakan boleh menembusi Betong yang bersempadanan dengan Pengkalan Hulu, Perak itu dilakukan oleh anggota Rejimen Ke-8, Ke-10 dan Ke-12 PKM

yang paling menakjubkan, mereka hanya menggunakan tukul besi dan pahat untuk menebuk permukaan batu-batuan granit yang keras dan menjadikannya terowong seperti yang ada sekarang

kami diberitahu juga, ketika zaman darurat, Rejimen Ke-10 dan Ke-12 dalam PKM mengetuai gerakan gerombolan di sempadan Hulu Perak berdekatan Betong di Thailand dan ia dikatakan diletakkan di bawah teraju Rashid Mydin

di samping sebuah pintu masuk utama di kaki bukit yang bertentangan dengan sebatang anak sungai, terowong itu juga mempunyai tidak kurang daripada 16 pintu masuk di sekitarnya

lubang-lubang rahsia untuk memasuki terowong itu banyak terdapat di atas bukit, di celah pokok, di bawah batu dan dalam belukar yang begitu rapi bentuk kedudukannya

garis pusat terowong itu hanya memuatkan saiz badan seorang lelaki bertubuh sederhana dan jika berselisih, salah seorang perlu mengeseng badan dengan berhati-hati untuk melepasinya

mula-mula aku ingat badan aku tak lepas, tapi rupanya muat juga

setiap pintu masuk ke dalam terowong itu mempunyai tidak kurang daripada 54 anak tangga dan semuanya akan bertemu dengan sebuah lorong utama yang seakan-akan lebuh raya, mengah dan berpeluh-peluh aku dibuatnya sheikh!

anak-anak tangga dalam terowong terlalu curam dan lebarnya pula terhad. Jika tersilap langkah seseorang itu boleh jatuh tersungkur dan mungkin akan mendapat risiko cedera parah

keadaan dalam terowong gelap dan hanya diterangi samar-samar cahaya lampu yang menerangi kawasan anak tangga malah ruang lain seperti bilik komander dan komrad dibiarkan bergelap

asalnya, terowong itu bukan sahaja menempatkan bilik untuk pengganas malah ia juga mempunyai bilik-bilik tamu, kilang senjata, bilik pembedahan dan bilik untuk tetamu agung seperti Chin Peng yang sering ke situ bertemu anggota PKM

cerita banyak tak guna, kalau berminat, buatlah rombongan Cik Kiah ke sini

yang penting, kita bukan nak agungkan komunis-komunis ni, tetapi ia sebenarnya memberi keinsafan pada kita bahawa kita jangan sekali-kali menggadaikan kemerdekaan yang telah kita kecapi selama ini

harganya bukan murah, ia adalah dari keringat dan airmata…argh emosi pulak aku…